Manajemen Pendidikan Islam
Manajemen
berasal dari bahasa Inggris to manage yang
berarti mengatur, mengurus, atau mengelola. Menurut Malayu S.P. Hasibuan,
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain dalam organisasi untuk
mencapai tujuan tertentu.
Ramayulis
(2008:362) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen
adalah al-tadbir (pengaturan). Kata
ini merupakan derivasi dari kata dabbara
(mengatur) yang banyak terdapat dalam Al-Quran seperti firman Allah SWT dalam
QS As-Sajadah: 5.
يُدَبِّرُ
اْلأَمْرَ مِنَ السَّمَآءِ إِلَى اْلأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ
كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةِ مِّمَّا تَعُدُّونَ
Artinya : Dia mengatur urusan dari
langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang
kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Al Sajdah : 05).
Dari isi kandungan ayat di atas
dapatlah diketahui bahwa Allah SWT adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam
mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan
sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan
sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
Sementara manajemen menurut istilah
adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai
secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbin dan Coulter,
2007:8).
Sedangkan Sondang P Siagian (1980 : 5)
mengartikan manajemen sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Bila diperhatikan dari kedua pengertian
manajemen di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah
proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama
dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan
produktip.
Adapun Pendidikan dapat diartikan
secara sempit, dan dapat pula diartikan secara luas. Secara sempit pendidikan
dapat diartikan: “bimbingan yang diberikan kepada anak-anak sampai ia dewasa”. Sedangkan pendidikan dalam arti luas adalah segala sesuatu
yang menyangkut proses perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya
mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai bagi anak didik., sehingga nilai-nilai
yang terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada
gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi
masyarakat.
Pengertian pendidikan tersebut di atas
masih bersifat umum. Adapun pendidikan Islam dapat diartikan sebagai bimbingan
terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan,
mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
Menurut Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A.
mengemukakan pengertian Pendidikan Islam dalam dua aspek pertama pendidikan
Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan
hasrat dan niat untuk mengajarkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Kedua,
pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan
disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.
Sedangkan Pendidikan Islam merupakan
proses transinternalisasi nilai-nilai Islam kepada peserta didik sebagai bekal
untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
Dengan demikian maka yang disebut dengan
manajemen pendidikan Islam sebagaimana dinyatakan Ramayulis (2008:260) adalah
proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga
pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan
tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien,
dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun
di akhirat.